THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Minggu, 05 September 2010

kangen :(

Adakah yang lebih akan membunuh ku selain RINDU?
Demi Tuhan, saya kangen sama suasana kelas IPB yang kekantin sembarangan, ketawa ga tau aturan, nyolot, tidur, masa bodoh, teriak2, gotong royong, kami adalah kaca besar untuk seorang guru berkaca bagaimana seharusnya kelakuan mereka yang normal-normal saja, hehe ya Allah kangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen!!
Saya kangen saya duduk bersebrangan dengan bagus, saya tahu kalo dia memperhatikan saya dari jauh (hahaha jangan ketawa lo yang kalo baca!). ketemunya kalau sedang taruhan nilai matematika, yang kalah harus membelikan bakso, padahal Cuma alasan biar bisa makan bakso berduaan :P kangen ke saung, ketawa, tembakau, layangan, kangen masa bodohnya Ajeng, gobloknya Ina, nyolotannya Mayang, ketawa ga jelasnya Astri-Shelma, tololnya Engkong dan Bagus, lemotnya Danti, ke-idiot-annya Rapid udel, dinginnya Vola, kegedean badannya Richy, ketawanya mbak Yunce, ga jelasnya Mail, bercanda maksanya Fatih dan masih banyak lagi ga bisa di sebutin satu2.
Kangen teater.. geng BURONAN DETIK yang ga ada duanya, ka ferdi, ka akim, fenti, paul, endah, shelma, astri, gotir, firdha miss yew all
Pience, kangen banget sama Upil dan Paul, kangen plangi, dunhill, kopi, foto, gosip, ketawa  mana kalo mau ketemu tinggal saya sama paul 
Sekarang saya sudah kuliah, kelas baru, gedung baru, semuanya mesti dari awal lagi, saya nggak tau siapa di kelas yang bisa jadi teman merokok di kantin, teman sebangku saya dari kemarin malah seorang anak lulusan madrasah asrama yang sehari-harinya di asramanya dulu pakai bahasa inggris-arab, ya Tuhan saya merasa tersesat, salah seorang teman saya ada juga yang suka sma om Pram, tapi apa dia juga suka djarum super dan kopi susu abc setengah gelas , ada lagi laki-laki yang badannya saja masih jauuuuuuuuuuuuuh lebih atletis ombot, ini sudah sok berotot, hitam, banyak omong, entah kalo di IPB yang seperti ini mau di jadikan apa sama anak-anak. Ya Tuhan bantu saya, beradaptasi.. saya mau apa adanya saja, saya aneh, dan suka ga jelas, saya mau jadi ayu yang sama dari dulu, saya tidak akan berubah untuk alasan apapun. Semoga saya bisa bertahan 4 tahun kedepan dan jadi seorang ibu Guru yang mengerti murid, dan seorang Ny. Bagus Cahaya tentunya ;D amin...

Kamis, 02 September 2010

mimpi

Kamu percaya karma? Ya saya dapat karma saya sekarang. Entah karna saya masih sangat merasa saya dapat apa bukan seharusnya jadi milik saya. Dia. Entah tapi saya sama sekali tidak merasa bersalah padanya. Maaf saya bukan tipe perempuan yang senang menggoda laki-laki sana sini. Tapi juga bukan perempuan yang diam saja tidak punya perasaan. Mimpi? Ya semua orang pasti tau yang namanya bunga tidur. Ada yang bilang pertanda, ada yang bilang cuma pelengkap tidur, dan ketika saya bertanya menurut diri saya sendiri mimpi yang saya alami akhir-akhir ini adalah karma. Tapi saya coba buang pikiran bodoh saya jauh-jauh. Sebab saya berlari sejauh ini bukan untuk meratapi sebuah karma bangsat yang amat sangat menyugestikan saya untuk berhenti berlari. Dan saya letih, setiap terbangun saya ingin teriak sekencang-kencangnya. Merogoh ke dalam dada lalu meninggalkan hati saya yang terlanjur menyayangi, dan berlari keluar kamar, keluar rumah, keluar kota, keluar dari mimpi yang mengejar.
Saya ingat sebuah cerpen karya Seno Gumira Ajidharma yang berjudul Gorda. Seorang laki-laki yang punya dua alam, alam nyata dan alam mimpi. Ketika ia dia alam nyata ia mempunyai tunangan yang baik dan seorang dokter, sedang ketika ia terlelap malam hari ia tidak benar-benar tertidur melainkan masuk kedunianya yang lain, yaitu alam mimpi. Dengan seorang istri yang cantik dan baik yang menantinya setiap ia terlelap dari alam nyata. Ia tak punya tempat kosong untuk beristirahat, tak punya pilihan dan tidak juga bisa lari dari manapun.
Dan tentu, saya bukan Gorda dalam cerpen SGA. Tapi mengapa apa yang saya di alami di dunia mimpi begitu nyata seperti saya benar-benar di khianati. Setiap terbangun saya harus menangis seperti sesuatu benar telah terjadi. Saya letih.
Tapi saya sadar bagaimana pun ada seseorang yang memang benar pernah ada diposisi itu sebelum saya, kalau ia bisa saya gantikan, kenapa tidak mustahil seseorang asing lainnya akan menggantikan saya di hatinya suatu hari nanti? Saya percaya Tuhan, masih sayang sama saya sebab ini hanya sebuah cobaan dalam bentuk mimpi, dan saya tidak boleh berhenti berlari.semoga,

mimpi

Kamu percaya karma? Ya saya dapat karma saya sekarang. Entah karna saya masih sangat merasa saya dapat apa bukan seharusnya jadi milik saya. Dia. Entah tapi saya sama sekali tidak merasa bersalah padanya. Maaf saya bukan tipe perempuan yang senang menggoda laki-laki sana sini. Tapi juga bukan perempuan yang diam saja tidak punya perasaan. Mimpi? Ya semua orang pasti tau yang namanya bunga tidur. Ada yang bilang pertanda, ada yang bilang cuma pelengkap tidur, dan ketika saya bertanya menurut diri saya sendiri mimpi yang saya alami akhir-akhir ini adalah karma. Tapi saya coba buang pikiran bodoh saya jauh-jauh. Sebab saya berlari sejauh ini bukan untuk meratapi sebuah karma bangsat yang amat sangat menyugestikan saya untuk berhenti berlari. Dan saya letih, setiap terbangun saya ingin teriak sekencang-kencangnya. Merogoh ke dalam dada lalu meninggalkan hati saya yang terlanjur menyayangi, dan berlari keluar kamar, keluar rumah, keluar kota, keluar dari mimpi yang mengejar.
Saya ingat sebuah cerpen karya Seno Gumira Ajidharma yang berjudul Gorda. Seorang laki-laki yang punya dua alam, alam nyata dan alam mimpi. Ketika ia dia alam nyata ia mempunyai tunangan yang baik dan seorang dokter, sedang ketika ia terlelap malam hari ia tidak benar-benar tertidur melainkan masuk kedunianya yang lain, yaitu alam mimpi. Dengan seorang istri yang cantik dan baik yang menantinya setiap ia terlelap dari alam nyata. Ia tak punya tempat kosong untuk beristirahat, tak punya pilihan dan tidak juga bisa lari dari manapun.
Dan tentu, saya bukan Gorda dalam cerpen SGA. Tapi mengapa apa yang saya di alami di dunia mimpi begitu nyata seperti saya benar-benar di khianati. Setiap terbangun saya harus menangis seperti sesuatu benar telah terjadi. Saya letih.
Tapi saya sadar bagaimana pun ada seseorang yang memang benar pernah ada diposisi itu sebelum saya, kalau ia bisa saya gantikan, kenapa tidak mustahil seseorang asing lainnya akan menggantikan saya di hatinya suatu hari nanti? Saya percaya Tuhan, masih sayang sama saya sebab ini hanya sebuah cobaan dalam bentuk mimpi, dan saya tidak boleh berhenti berlari.semoga,

Senin, 05 April 2010

more than a cure for my disease

Tadi pagi, waktu upacara bendera hari Senin, ketika pembacaan janji siswa, tiba-tiba perlahan, hirupan nafas saya jadi sulit, dan keringat dingin. Berat sekali rasanya hanya untuk sekedar menarik oksigen. Saya menoleh ke belakang. Belum sempat saya menyelesaikan kalimat saya pada Ina dan Mayang “Na, anjing dah gue sesek..”. rapid berteriak dari belakang “yu lo pucet bego!”. Dan semua yang di barisan belakang serta merta menoleh pada saya. Pandangan saya jadi berbayang dua. Sempat saya dengar suara “yu lo kenapa?” tapi saya sudah tidak kuat untuk menjawab suara siapa itu, kalau tidak Astri ya, Shelma paling. Di UKS saya cuma terduduk diam di pojokan. Harusnya mungkin saya minta maaf pada adik kelas yang menjaga UKS. Karna saya menjawab pertanyaan mereka dengan ketus. Ya jelas, nafas saja susah pake ditanya-tanya segala..seingat saya mereka bertanya,
“namanya siapa kak?”
“dwi ayu”
“kelas berapa ya kak?”
“dua belas ipb”
“sakit apa kak?”
“sesek..”
“oh.. punya asma ya kak? Dadanya sakit?”
“gatau, iya sakit”
“mau minum teh anget nggak kak?”
“terserah..”
Hmm.. kalau saya yang jadi adik kelasnya waktu itu sih pasti sekut juga, udah diurusin malah jutek begitu.. hehe.
Lalu Bagus datang, menengok, mengantar sampai kelas. Dan ketika di kelas dia memperhatikan saya yang tersengal-sengal mengatur nafas. Dia berdiri di depan saya,
“masih sakit?”
Saya hanya mengangguk.
Saya minum lagi air mineral dari botol, masih sesak.
“kamu jangan sakit lagi ya..”
“kenapa emang? Kan bukan aku yang mau..”
“kalo kamunya sakit, aku bingung harus ngapain”
Kedua pipi ku ditekan telapak tangannya. saya diam saja. lalu ia pergi. Setelah pratek bahasa jerman, saya dan Astri sempat makan nasi imeh di kelas, dan minum lemon tea. Setelah itu aku pipis ke kamar mandi, dan ketika selesai menapaki anak tangga di dekat kelas kami. Nafas ku sesak lagi. Sesampainya di perpustakaan, dia membelikan saya sebotol air mineral lagi. Duduk di sebelah saya menemani menulis resensi film untuk praktek sastra indonesia.
“aku mau pipis..”
“mm... boleh ikut nggak? Hehehehehe..”
“gue tampol mau? Ha?”
Aku merasa aneh sesusah dari kamar mandi. Ketika melihat ke kaca, telinga ku merah lagi. Rasanya kali ini lebih parah dari alergi yang waktu itu. Mata ku berkaca-kaca, aku keringat dingin. Ia panik.
“aku anter pulang ya?”
“terserah,”
Aku berlari ke kamar mandi lagi. Rasanya dunia mulai berputar cepat. Aku sempat bertemu Dika, sahabatnya di depan perputakaan, ada Neng Cantik juga. Dika tersenyum pada ku. Tapi aku tak sempat membalas. Sekujur tubuh ku sudah gemetaran, detak jantung ku terasa cepat, dan lemas, kepala ku serasa ditusuk-tusuk ribuan paku. Aku mengambil tas ku dan keluar lagi, ia menyusul ku, sampai ke meja piket. Sialnya di meja piket tak ada guru sama sekali. Kepala ku rasanya mau pecah.
“ada gurunya nggak?”
“gatau..”
“sama frau aja yang..”
Perut ku mual, rasanya semua isinya ingin keluar, aku berlari lagi ke kamar mandi seraya berteriak, “tolong izinin yang, aku mau ke kamar mandi”
Aku berlari secepat mungkin. Rasanya sudah tak karuan. Aku menangis di kamar mandi. Ia mencari ku, mengsms ku, Ajeng sempat menghubungi hp ku. Aku tidak kuat. Aku sudah tidak tahan. Lalu ku dengar suara mayang memanggil dari luar.
“ayuuuuuuuuuu...”
Di ikuti suaranya yang sedang mencari ku,
“di kamar mandi may?”
“iya di dalem Gus”
Aku keluar, mengambil tas, denagn banyak mata yang menatap wajah aneh ku saat itu. Ternyata ia sudah mengambilkan lembaran panjang dari piket.
“minta tanda tangan dulu sana..”
“iya..”
Ia mengikuti ku di lorong sekolah.
“kamu taro itu di piket.. aku ambil motor ya..”
“cepetan.. aku udah ga kuat yang..”
Ia berlari kecil menembus cuaca yang saat itu sedang gerimis kecil. Menyalakan motornya. Sempat ku lihat segerombol teman-teman Neng Cantik, mungkin juga ada dia disana, mereka menatap ku aneh. tapi aku sudah tak peduli. Aku sudah tak sanggup berjalan. Di jalan ia sempat menoleh ke belakang .
“sabar ya..”
“iya cepetan..”
“kamu makan apa sih tadi..??”
“ga usah nanya-nanya!! Kamu jalan aja cepetan aku udah ga kuat yang!”
“iya iya..”
Maaf ya Teng, udah di perhatiin aku malah bentak kamu. Tapi aku bersyukur punya pacar yang meskipun bajingan, tapi kamu sabar nurutin aku yang galak dan ga tau terimakasih ini. Kamu baik banget hari ini, dan sabar banget ngadepin aku yang rewel dan penyakitan..

it just a dream! what a poor girl..

Senja kekuningan mengabur pandangan di hari yang cukup cerah. Aku mengayuh sepeda ku pelan sekali, menikmati jejeran rumah-rumah berbentuk jamur di bawah dataran yang lebih rendah dari tempat ku saat itu. Aku lihat jembatan, kayu yang bergoyang, ku kayuh sepeda ku menyusuri jembatan, dengan rambut yang berterbangan ditiup angin. Aku melihat tubuh mu, sosok mu membelakangi ku, memeluk tubuh lain dari belakang. Rambutnya juga berterbangan ditiup angin. Ku kayuh lagi sepasang roda sepeda ku lebih cepat. Ia menoleh dan tersenyum. Aku bingung harus mengeluarkan ekspresi wajah yang harus bagaimana. Sebab mereka kelihatan amat bahagia. Brak! Sebuah mobil tua menabrak sepeda tua ku, tubuh ku terhempas ke jalan. Seorang lelaki mengenakan jas dokter berwarna putih keluar. Memeluk ku dengan erat. Aku menangis, “its okay... dont cry” ujarnya. Sekujur badan ku sakit semua. Aku bangun dengan perasaan yang aneh. Sebab sebelum tidur, kepala ku amat pusing, aku kehujanan, dan tubuh ku lemas. Aku tidur sepulang dari rumah eyang Chitra. Sekarang rasanya lebih tak karuan, sebab amarah ku memang sedang tak terkontrol dari tadi pagi. Bagaimana pun mimipi tetap hanya bunga tidur.

“ya Allah gusti pangeran, Zat yang maha mengendalikan, kendalikan hati ku, sebagaimana yang Kau ridhoi..”

Minggu, 04 april 2010

Sabtu, 03 April 2010

blah!

hari jum'at nonton how to train your Dragon, seneng banget si masnya wangi seharian. sabtunya nonton lagi berasa movie freak deh, nonton Remember me. saya mati rasa. hari ini, minggu makin ga jelas moodnya.. latian senam nyuruh jam 10, yg nyuruh datengnya jam 1an! dan ini pertama kalinya saya ke warnet laagi setelah sekian lama. mood ancur berantakan. parah, kalo ampe hari ini ketemu disaung. gatau deh betenya kaya gimana..
ah, tai nih mood2an banget saya!!!!! ajjjiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!!

Jumat, 02 April 2010

i heart you morron

hahahahaha kamu wangi banget waktu kita nonton, hahaha cuma biar aku ga bawel, makanye jd orang rajin mandi bang!