THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Kamis, 02 September 2010

mimpi

Kamu percaya karma? Ya saya dapat karma saya sekarang. Entah karna saya masih sangat merasa saya dapat apa bukan seharusnya jadi milik saya. Dia. Entah tapi saya sama sekali tidak merasa bersalah padanya. Maaf saya bukan tipe perempuan yang senang menggoda laki-laki sana sini. Tapi juga bukan perempuan yang diam saja tidak punya perasaan. Mimpi? Ya semua orang pasti tau yang namanya bunga tidur. Ada yang bilang pertanda, ada yang bilang cuma pelengkap tidur, dan ketika saya bertanya menurut diri saya sendiri mimpi yang saya alami akhir-akhir ini adalah karma. Tapi saya coba buang pikiran bodoh saya jauh-jauh. Sebab saya berlari sejauh ini bukan untuk meratapi sebuah karma bangsat yang amat sangat menyugestikan saya untuk berhenti berlari. Dan saya letih, setiap terbangun saya ingin teriak sekencang-kencangnya. Merogoh ke dalam dada lalu meninggalkan hati saya yang terlanjur menyayangi, dan berlari keluar kamar, keluar rumah, keluar kota, keluar dari mimpi yang mengejar.
Saya ingat sebuah cerpen karya Seno Gumira Ajidharma yang berjudul Gorda. Seorang laki-laki yang punya dua alam, alam nyata dan alam mimpi. Ketika ia dia alam nyata ia mempunyai tunangan yang baik dan seorang dokter, sedang ketika ia terlelap malam hari ia tidak benar-benar tertidur melainkan masuk kedunianya yang lain, yaitu alam mimpi. Dengan seorang istri yang cantik dan baik yang menantinya setiap ia terlelap dari alam nyata. Ia tak punya tempat kosong untuk beristirahat, tak punya pilihan dan tidak juga bisa lari dari manapun.
Dan tentu, saya bukan Gorda dalam cerpen SGA. Tapi mengapa apa yang saya di alami di dunia mimpi begitu nyata seperti saya benar-benar di khianati. Setiap terbangun saya harus menangis seperti sesuatu benar telah terjadi. Saya letih.
Tapi saya sadar bagaimana pun ada seseorang yang memang benar pernah ada diposisi itu sebelum saya, kalau ia bisa saya gantikan, kenapa tidak mustahil seseorang asing lainnya akan menggantikan saya di hatinya suatu hari nanti? Saya percaya Tuhan, masih sayang sama saya sebab ini hanya sebuah cobaan dalam bentuk mimpi, dan saya tidak boleh berhenti berlari.semoga,

0 komentar: