THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Rabu, 22 April 2009

Kita

Satu jam aku disini,duduk,gelisah,berkeringat,resah, dan rindu. Susunan kata yg aku rangkai bubar ditiup angin jalan yg menyapa berulang kali,bertanya sedang apa tapi aku malu menjawabnya. Aku tatap lekat lekat hp ku, harus berapa kali lagi ?? teriak ku dalam hati. Ku pencet 'redial' pada nomor telfon mu, ku dekatkan ke telinga, dan tiap tiap terdengar suara 'kring..' jantungku berdegup. Aku takut kau menjawab panggilan ku, meski itu yg diharapkan. Tapi tak ada..hanya suara 'tut..tut..tut..' kemudian. Aku lega tapi kecewa.
Dua jam aku disini, dan rambut ku yg aku sisir dan tata berulang kali di depan kaca di rumah ku, di acak lembut angin. Aku sudah tak peduli. Mata ku tak henti menyapu tiap sudut pengelihatan di depan ku. Lalu sahabat ku berbisik pelan "liat deh orang yg di depan pojok kiri itu, ngeliatin ke sini mulu..hahaha". Memang ada, laki laki berkaus merah dan celana pendek sedang melihat ke arah kami sambil menikmati hisapan rokoknya. Aku cuma tertawa kecil.
tapi dalam hati, aku bertanya, andai itu kau.. Dan memang gaya orang itu mirip dengan mu..ah, tidak ! Rambut nya lebih panjang dari pada rambut mu, dan ini hanya khayalan ku saja. Atau mungkin itu teman mu, yg kau suruh mengintai aku ?? Tapi kau bukan orang seperti itu ! Atau jangan jangan.. Kau sama seperti orang itu ?? Mengamati ku dari jauh, dan bersembunyi di tempat yg mata ku tak bisa temukan.. Mengapa begitu ?? Arrrgghh.. Tolol ! kalau sampai aku berkhayal begitu. Kemudian adzan magrib memanggil, aku tinggalkan sebentar lamunan ku, dan berdoa supaya kau datang.
Tiga jam sudah aku disini. Hari mulai gelap dan aku masih terduduk di tempat ketika pertama kali aku melihat senyum renyah mu. Ini candu buat ku. Aku mulai ngantuk dan pegal, lalu semua samar..

Kau datang dengan kemeja dan celana pendek mu, berjalan santai sambil memamerkan senyum aneh mu. Aku hancur. Lebur. Aku mati selama lima detik. Ulu hati ku nyeri. Tangan ku seberat besi,waktu ku anggkat untuk membalas uluran tangan mu. Aku sudah tak peduli dengan penampilan ku. Dan sampai kau duduk disamping ku. Sekujur tubuh ku kesemutan. Tapi tak ada kata yg terucap dari mu, begitu juga aku. Tak ada pembicaraan diantara kita. Cuma mata ku yg tak hentinya memandangi rupa mu, rambut mu sudah sedikit dipangkas agak rapi,tak lagi ikal berombak liar. Agak rapi..tapi cuma 'agak'. Bukan rapi sepenuhnya seperti pria kebanyakan. Kumis tipis dan jenggot mu juga sudah tak ada, padahal itu yg membuat aku bergairah tiap menatap mu. Selain itu semua sama, kau masih menyebabkan nyeri di ulu hati ku. Masih dengan celana pendek ciri khas mu, menampakan betis kurus kencang yg menurutku seksi. Aku luruh. Dan bibir tebal mu bergerak berbisik "kowe tresno karo sopo cah' ayu ?? ". Aku bisu. Kau sebut kata sakti yg tak pernah dapat ku jawab. Jadi begini cara mu membunuh ku perlahan. Belum sempat ada yang terucap. Tiba tiba kau tarik tangan ku untuk pergi dari situ. Tuhan ! Apa yg kau mau lakukan ?? Lalu kau berteriak agak keras mengagetkan aku. "udah ah yu, cape gue nungguin nya.. ini udah malem lagi pula". Itu bukan suara mu !!! Aku terhenyak kaget . itu suara endah, sahabatku yg mulai bosan menemani aku menunggu. Jadi yg tadi itu ?? Sial !! itu cuma khayalan ku.

Jadi kau tak pernah datang menemui ku. Meski kau yg menyuruh aku menunggu. Harusnya aku kesal dan menyalahkan mu ! Tapi tak bisa, aku kelu.

2 hari kemudian, tak ada kabar tentang mu. Bahkan sepotong kata 'maaf' pun, tak kunjung ku dengar. Kau menghilang di telan dunia mu. Kau merobek luka yg akan aku bawa kemana mana. Aku mencari mu, tapi kau semakin semu..
Dan sampai detik ini, ketika aku menulis serpihan tentang KITA.. kau muncul lewat fesbuk. Tapi aku diam, aku tak ingin menegur mu seperti dulu. Aku senang. Kau masih ada, meski bukan untuk bilang maaf pada ku.
Biar cuma tuhan yg tau kemana kau saat itu. aku tak mau tau.

0 komentar: