Malam bersumpah pada kata-kata yang tersimpan rapi
Di almari,
Diantara pertanyaan-pertanyaan yang berserakan berantakan
Diselipan lembaran pengakuan-pengakuan yang belum tertulis
Dan daftar nama dan kenangan yang coba diabadikan
Ataukah surat-surat tentang rindu, yang tak berani dikirim
Kotak kayu lapuk ini, sudah penuh sesak
Dan mulai rapuh atau muak lebih tepat
Dan pagi ini, ada yang merongrong ku
Untuk membuka mu,
Mencari susunan kalimat yang pantas untuk menjawab
Sebuah pertanyaan yang lebih rumit dari kemarin
Dan semakin hari,
Pertanyaan mu yang itu-itu saja jadi semakin membuat ku sulit untuk berkelit
Padahal sama, sama, sama, sama,
Urutan sebaris kalimat dan kata-kata yang berbaris rapi dalam pertanyaan mu
Tetap sama.
Dan tetap menggigit,
“masih adakah cinta diantara kita?”
(Minggu, 21 Februari 2010, di adaptasi dari catatan kecil N. Riantiarno, atas naskah pementasan “masih adakah cinta diantara kita”. Dan pertanyaan mu tadi malam.)
sabtu, 20 feb 2010
0 komentar:
Posting Komentar