THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Selasa, 09 Februari 2010

its too late girl, everything was gone.

saya benci harus bilang kalau saya juga terlambat sadar kalau apa yang dia bilang itu ternyata benar.

Saya baru sadar saya tidak pernah benar-benar mengerti perasaan orang lain. saya susah peduli sama orang lain. kamu udah bilang berkali-kali sama saya, kamu sayang sama saya. Saya nggak ngerti. Kamu udah mempermalukan diri kamu sendiri, kamu membuang waktu mu. Kamu menyayangi orang yang salah. Seharusnya bukan saya. Harusnya kamu sayangnya sama perempuan yang manis itu, yang kalau senyum lesung pipitnya makin dalam, yang postur tubuhnya imut, bikin laki-laki jadi ingin melindungi, yang berusaha mengertikan kamu kurang lebih hampir saja tiga tahun. Kamunya bego. Malah suka sama orang yang nggak bisa ngertiin orang lain. kamu nyiksa perasaan mu sendiri. Juga perasaannya. Kamu membuang waktu mu. Kamu bodoh karna lebih memilih menunggu ketidakpastian dari orang yang selalu terlambat mengerti seperti saya, dari pada mencintai orang yang mencintai kamu juga. Kamu tolol.

Saya terlambat sadar kalau mama juga sayang sama saya, sama kaya dia sayang sama saqi. Saya terlambat sadar kalau tiap hari dia pasti capek ngomel-ngomel kalau saya lelet dadan pagi-pagi dandan kelamaan, teriak-teriak nyuruh saya sarapan terus minum obat, dan sia-sia sok bikinin saya saya teh anget atau susu bendera anget yang ditetesin mineral drops. nyuruh minum cerebrofit lah biar saya pinter dan nggak males. Percuma ma, ngerusak rasa minumannya aja. Ujung-ujungnya tetep aja saya nggak pernah sarapan, minum tehnya cuma seteguk dan tetep terlambat sampai di sekolah.

Karna setelah dirunut-runut semua kejadian belakangan ini, intinya satu. Saya nggak pernah bisa ngertiin orang lain. misalnya, saya nggak bisa ngertiin perasaan sahabat terdekat saya, akhirnya dia memilih pergi, mencari yang lain yang bisa mengertikan dirinya. Saya menyesal, saya terlambat mengertikan dia. Saya selalu terlambat, dalam hal apapun. Pantas saja saya sering jadi OB di sekolah. Saya terlambat sadar kalau saya amat menyayangi PIENCE. Waktu kemarin semua berkumpul buat bikin pasta di rumah. Saya terlambat bilang kalau “semua sudah berakhir, PIENCE udah ga ada, Yu”. Dan kita bukan hidup di Ms Word, yang kalau sudah diketik bisa di-undo lagi. Lagi-lagi saya terlambat memahami hati saya sendiri. Juga terlambat minta maaf, dan bilang terimakasih. Saya nggak pernah sadarkan kalo ada orang orang yang selalu melihat saya dari sisi baik saya. Saya terlambat sadar sekarang saya sendirian. Saya terlambat sadar kalau ada orang kaya dia yang masih mau temenan sama saya yang begini adanya. Saya terlambat mengerti apa maunya takdir, apa maunya waktu, apa maunya mama, papa, apa maunya orang-orang disekitar saya. Saya selalu terlambat mengertikan segalanya.



0 komentar: