Dalam sulur-sulur dedaunan
Sebuah rindu tergeletak
Di selingi nyanyian sepi
Dan bulan tidak jadi gerhana..
Pandawa lima dan Abimanyu..
Kang mas Yudistira atau puntadewa, anak pertama dari Pandu dan dewi Kunti, meski kau tak sebijaksana dalam wayang aslinya, terimakasih telah mengenal mu, sifat mu yang agak senang menyendiri itu benar-benar membuat kau mirip dengan yudistira asli anak sang Pandu, agak tertutup tapi kau pintar dan tidak mudah tergoyah pendiriannya. Ingat waktu di Jogya? Kita sering tidur larut malam hanya untuk berbincang tentang novel buatan Stephenie Meyer yang di filmkan, atau iklan pelegga tenggorokan dari radio jaman dulu di Amarta? “A..tenggorokan gatal?” hahaha..
Arjuna.. anak kedua dari Pandu dan dewi Kunti, seorang yang memilki banyak cinta dalam hidupnya (yang ini benar-benar tidak sesuai dengan keadaan ku yang sebenarnya). aku tak tau kenapa aku begitu mengangumi mu, yang jelas aku senang kalau Sadewa atau yang lainnya memanggil ku dengan sebutan, Kang mas Arjun..
Maaf tidak bisa jadi yang setia seperti dalam kisah Mahabarata sesungguhnya, maaf untuk segala kemunafikan dan keegoisan ku, maaf tidak bisa jadi anggota keluarga yang patut di banggakan..
Maaf untuk mengatakannya,
Bima, anak ketiga dari Pandu dan dewi Kunti. Memiliki kekuatan besar dan keras kepala, namun ia hanya menggunakan kekuatannya pada orang-orang yang menurut ia salah. Semua yang melihatnya pasti agak seram ya, padahal aku sadar kadang ada beberapa sisi rapuh pada dirinya, tapi ku akui ia memang tegar, terutama dalam masalah hati. penjaga Amarta yang paling gahar. Dulu, ia dan Nakula lah yang paling sering bilang kalau aku suka ngaco atau punya dua dunia.. benar-benar bodoh..
Namun tetap seseorang yang paling kuat pun akan marah kalau tertusuk duri,
Ah, kau terlalu banyak orang yang kau sakiti Jun.. termasuk saudara-saudara mu sendiri..

Nakula, anak keempat dari Pandu dan dewi Madrim, berbeda ibu dengan Yudistira, Arjuna dan Bima, ia memiliki sifat yang tangkas dan cerdik dalam pewayangan, yah.. sedikit mirip dengan aslinya hihi.. dia itu tukang ketawa, yang bahkan ketawanya bisa bikin orang lain ketawa meskipun ga tau apa yang sedang ia tertawakan dan satu-satunya keluarga Mahabarata yang tidak merokok karna bengek.., juga pandai membuat karya seni dalam hal menggambar dan meng-edit. Memiliki seorang kembaran lagi bernama Sadewa, hmm.. mereka berdua memang di ciptakan untuk membuat dunia ‘pecah santen’ hehehe..
Sadewa, kembaran dari Nakula. Sama gilanya, sama sintingnya, sama-sama bikin pecah santen, seorang editor yang pintar dan teliti di majalah Cakrawala. (maaf lagi untuk yang satu itu, aku terlalu egois, tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, ah kau terlalu banyak bersalah dan maaf saja tidak cukup Jun!!). di hidupnya itu cuma ada rokok, kopi,salonpas, lasagna, ketawa, dan bikin pecah santen...
Masih ingat, ketika aku menemani mu mengabadikan bangunan-bangunan di kota tua? Kau bertanya tentang kesehatan ku? Dan aku benar-benar merasa amat sehat saat itu :). Anak berbakat yang kadang tidak peduli pada dirinya sendiri, dan aku terlalu banyak menyakiti mu, ya kan?

Abimanyu, anak dari istri ku yang bernama Subadra. Anak kesayangan Arjuna yang paling berani melawan kurawa saat perang Mahabarata terjadi, namun mati sesudahnya.
Aku dan Bima, pernah merasa bersalah dengannya, karna mengira mantan kekasihnya hanya mencari alasan, namun suatu hari ia benar-benar kehilangan. Kalau sekarang ia masih bisa tersenyum, berarti ia memang berani dan patut jadi kesayangan, seperti Abimanyu asli dalam pewayangan..
terimakasih ya telah mau menjadi partner in crime ku, meski hanya sebentar.. kalian baik untuk ku, apapun kata orang, aku yang pernah merasakannya, maaf kalau pernah tidak setia, semua.. kalau nanti Insa Allah kita semua lulus dan sudah kuliah, kalian menemukan sosok Arjuna-Arjuna lainnya yang lebih baik :)
"Hanya terlalu munafik untuk mengatakan bahwa ini adalah sebuah rindu.."
salam hangat
Arjuna,
0 komentar:
Posting Komentar