jawab ku "tidak"

sudah berulang kali saya kutuki diri sendiri, ya Tuhan ayu kenapa begitu sulit melahirkan kata maaf? kau sudah berubah!
berkali-kali pula para sahabat menasehati, juga ibu ku.
tapi hati ku tak bergeming sedikit pun
bahkan sesudah saat itu, kau kira aku tak apa-apa..
aku maih bisa bersikap biasa saja, waktu kau bertandang ke rumah ku
atau saat kita minum teh di serabi.
kau tak sadar? aku amat sangat menghindari mu
tawa yang keluar dari bibir ku itu bukan untuk mu tapi untuk sahabat-sahabat ku
karna aku tak sanggup mengkatagorikan mu ke dalam jenis apa dalam hidup ku
aku berubah karna ada alasannya, dan kau pun bgitu karna ada alasannya
tapi hati ku sudah membatu
kita tak akan saling berbagi kisah seperti sebelum hari rabu kelabu saat itu
jawab ku "tidak"