THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Senin, 07 September 2009

ingatan

Malam ini tak ada gerimis, tidak pula mendung kelabu atau petir yang menggelegar buas di luar kamar. Tidak, tidak sama sekali, mungkin ada sedikit tapi bukan di luar jendela atau kamar. Tapi di hati. Yang orang-orang biasa sebut galau. Bisa jadi, karna posisi duduknya hanya meringkuk saja atau sekali-kali memandangi sebungkus rokok malboro menthol milik kakaknya. Mulutnya ingin, tapi hati bersikeras. Dan televisi di depan kamar masih menyala, layarnya sedang menampakan adengan romantis dua remaja yang sedang saling cemburu. Yang kadang-kadang diselingi pariwara minuman pelansing tubuh.

Sejenak diam, dan memandangi ke sekitar langit-langit kamar. Sepi, ibunya sudah tertidur sepulang dari shalat tarawih. Nafasnya tersengal tipis pelan, tangannya bergeser memegangi bagian bawah tengah dadanya. Nyeri nampaknya, penyakitnya kumat akhir-akhir ini, meski bukan penyakit parah yang mematikan tapi ini lumayan menyakitkan. Otaknya di penuhi ketakutan. Di hadapannya sebuah file masih menganga terbuka, terlihat sebuah halaman file yang baru saja di tulis beberapa bait puisi tapi kemudian malah di jadikan ajang tes tanda tangan sampai tak karuan. Di tengoknya ponsel miliknya yang belum penuh terisi baterai. Di lepas kabelnya lau di pilihnya menu musik player, di tekan-tekan menuju ke playlist lagu-lagu, di putarnya sebuah lagu tanpa suara penyanyinya. Hanya instrumen menyayat. Judulnya kehilangan, isinya Cuma denting-denting piano miris dan sedikit alunan opera milik Anto Hoed. Air matanya menitik deras. Menggantikan hujan yang tak kunjung datang. Di ambilnya satu strip obat suplemen, tak berguna memang buat nyeri di ulu hatinya. Tapi siapa tau bisa membuat dirinya bersugesti kalau sudah sembuh.

Jam dinding menunjukan pukul 01.20 dini hari. Matanya mulai mengantuk dan agak bengkak memerah. Ditariknya selimut dan dinyalakannya kipas angin yang mulai berputar membuat tidurnya semakin nyenyak. Meski tak juga bisa hilang dari ingatannya kejadian aneh-tragis-membingungkan-membuat emosi yang baru saja terjadi sejak hari senin.

Semoga tidurnya lelap dan indah, setentram puisi-puisinya ketika ia jatuh cinta di ramadhan tahun lalu.

0 komentar: