DIA adalah mozaik kita,
Serpihan kaca yang tak mau lagi bersatu dengan cermin
DIA adalah matahari kita,
Yang mungkin tak bisa menyapa rembulan
Dan pernah kah kita berkaca pada kubangan kotor di jalan?
Ribuan kali,
Atau jutaan bahkan,
Percahan percahan diri mu menyebar dalam hati kami
Menempel, menggelayut tak mau hilang
Menjadi fantasi dalam khayal mimpi
Dan meski selalu akan ada luka yang KAU robek lagi
Kami ucapkan TERIMAKASIH
“Bukankah jatuh cinta itu sesuai namanya??
Harus jatuh dulu meski pada akhirnya belum tentu mencinta”
“Nyet, Zi, Tih, Nu”
Maka maafkan segala kemunafikan dan kebodohan kami
Dan, terima kasih atas karunia Mu, ya Allah..
Kau ciptakan makhluk-makhluk indah
Yang meski tak terjamah oleh kami
UNTUK PIENCE KU TERSAYANG..
0 komentar:
Posting Komentar